Sunday, June 9, 2013

Analisa KPH dan IGROW kasus “Bukan Upah, di Maspion”

KPH

Kejadian: Kejadian mogok kerja sampai kebakaran di pabrik Maspion ini bermula atas tuntutan tambahan jam istirahat. Jam istirahat yang diberikan yakni setengah jam dirasa belum mencukupi untuk waktu makan dan shalat terlebih pada hari Jumat. Keterlambatan itu dijadikan alasan untuk memecat beberapa buruh pabrik.

Perilaku: Buruh yang marah dan tidak terima dengan perilaku yang dilakukan oleh pengawas melakukan mogok kerja dan melakukan tindakan anarkis

Alternatif Perilaku: Seharusnya pada saat pertama kali timbul ‘kasak-kusuk’ antar buruh, seorang PR Officer harus sudah mengetahui masalah yang terjadi, sehingga tidak terjadi kejadian yang cukup pelik sampai pemogokan kerja dan baku hantam. Untuk sisi buruh, sebaiknya dibicarakan dengan baik secara musyawarah untuk menemukan titik temu atas permasalahan waktu yang sebenarnya merupakan masalah yang dapat segera diselesaikan.

Hasil: Sampai pada akhirnya terjadi baku hantam antara petugas keamanan dan buruh, pada malam harinya terjadi kebakaran atas pabrik Maspion. Para buruh malah menyoraki petugas pemadam kebakaran yang membantu pemadaman api di pabrik. Perusahaan segera mempekerjakan beberapa pabrik yang sempat di pecat dan memeberikan tamabahan waktu istirahat

Alternatif Hasil: Para buruh yang melalukan tindak kekerasan dan oknum pembakaran gedung harus diproses secara hokum untuk memberikan efek jera pada yang lain, pengkajian atas waktu istirahat segera dilakukan untuk memutuskan peraturan selanjutnya atas perusahaan. Di dalam internal crisis management harus dilakukan strategi dynamis, untuk mengubah seluruh peraturan yang ada untuk memperbaiki permasalahan yang sudah sangat parah ini.



IGROW (Good Interaction Process)

Issue: tuntutan tambahan jam istirahat. Jam istirahat yang diberikan yakni setengah jam dirasa belum mencukupi untuk waktu makan dan shalat terlebih pada hari Jumat. Keterlambatan itu dijadikan alasan untuk memecat beberapa buruh pabrik.

Goal: Tujuan utama para buruh melakukan mogok kerja adalah agar pabrik menyadari kesalahannya atas ketidakadilan pemberian waktu istirahat yang sangat terbatas

Root Causes: Para buruh melakukan mogok kerja hingga baku hantam terhadap petugas untuk pemenuhan permintaan atas perpanjangan waktu istirahat yang tidak diberikan oleh pabrik. Pabrik justru langsung asal pecat buruhyang melawan. Kerugian besar pabrik semakin besar karena kebakaran yang melahap lebih dari 2 milyar alat dan bahan produksi.

Option: Seharusnya pada saat pertama kali timbul ‘kasak-kusuk’ antar buruh, seorang PR Officer harus sudah mengetahui masalah yang terjadi, sehingga tidak terjadi kejadian yang cukup pelik sampai pemogokan kerja dan baku hantam. Untuk sisi buruh, sebaiknya dibicarakan dengan baik secara musyawarah untuk menemukan titik temu atas permasalahan waktu yang sebenarnya merupakan masalah yang dapat segera diselesaikan.

What’s Next: Para buruh yang melalukan tindak kekerasan dan oknum pembakaran gedung harus diproses secara hokum untuk memberikan efek jera pada yang lain, pengkajian atas waktu istirahat segera dilakukan untuk memutuskan peraturan selanjutnya atas perusahaan. Di dalam internal crisis management harus dilakukan strategi dynamis, untuk mengubah seluruh peraturan yang ada guna memperbaiki permasalahan yang sudah sangat parah ini.

No comments:

Post a Comment